Terlambat Berkarya Lagi

04.29 0 Comments A+ a-

Cukup lama saya tidak mengunjungi wadah aspirasi pemikiran saya ini. Perihal ini disebabkan karena saya tenggelam oleh kesibukan berbagai kegiatan di kampus saya. Ya, alhamdulillah, beberapa bulan yang lalu saya telah dinyatakan lulus dan sah menjadi salah satu mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri di daerah bilangan Jakarta. Saya yang terlalu terobsesi dengan kehidupan ini, ternyata justru meninggalkan dan nyaris lupa dengan kegiatan rutin saya untuk menulis.
Hari ini, saya memutuskan untuk kembali pada dunia tulis menulis yang menyenangkan ini. Saya kembali memposting beberapa karya tulis yang sebenarnya sudah saya tulis sejak lama, namun hanya saya posting di salah satu akun pribadi saya, yang kebetulan belum saya posting di blog tercinta ini. Tidak ada kata terlambat untuk menelurkan sesuatu, bukan? Toh, pada hakikatnya, itu tetap jadi karya selama hasil pemikiran sendiri. :)
Sedih rasanya ketika saya menyadari bahwa saya nyaris hilang dari peredaran dunia tulis menulis. Dulu, ketika saya masih duduk di bangku putih abu-abu, menulis seperti bernafas bagi saya. Hal yang mematikan bila tidak saya lakukan. Saya selalu berusaha berkarya setiap harinya, meski hanya seutas coretan puisi sederhana. Karena hal itulah yang menjadikan kita untuk menjadi sesosok yang produktif. Namun, kenyataannya, saat ini, mungkin karena terlalu sibuk dengan dunia perkuliahan, organisasi, serta bidang lain yang juga sedang saya tekuni, saya jadi tidak lagi menyentuh dunia ini. Ah, menyedihkan.. bagaimana seorang penulis bisa melupakan dunianya sendiri?
Seorang Pervita Pearce -artis papan atas- yang super sibuk saja dapat berkarya, masa saya tidak?

Selamat datang kembali di dunia penulisan! :)

Nothing is Impossible

04.08 0 Comments A+ a-

Kali ini saya mendapat inspirasi untuk membuat sebuah tulisan mengenai mimpi. Saya senang sekali membahas tentang mimpi dan segala ambisi pencapaiannya. Saya seorang pemimpi yang selalu berusaha untuk merealisasikan segala obsesi saya.
Saya terlalu memiliki banyak mimpi dan tidak sedikit mimpi saya yang terbilang cukup tinggi. Tetapi, saya tidak peduli. Bagi saya, selagi bermimpi itu gratis, apa salahnya bermimpi setinggi mungkin?
Banyak yang takut bermimpi karena takut di tertawakan oleh orang lain. Memang kalian pikir, saya tidak begitu? Banyak pula yang takut bermimpi karena takut mimpinya diremehkan oleh orang lain. Memang kalian pikir saya tidak begitu?
Tetapi, prinsip saya, saya percaya bahwa 'nothing is impossible' jadi saya tidak peduli dengan ocehan orang orang di sekitar saya. Saya memiliki Allah yang mampu menjadikan segalanya 'ada' hanya dengan satu sentakan Kun Fayakuun. Jadi saya percaya pada prinsip saya bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.
Dulu, saya bermimpi untuk kuliah di Perguruan Tinggi Negeri dengan jurusan Komunikasi. Tidak sedikit yang meremehkan, mereka bilang jurusan komunikasi merupakan salah satu jurusan favorit yang memiliki daya saing yang tinggi. Secara tidak langsung, mereka meremehkan kemampuan saya. Tetapi, sekali lagi, saya sungguh tidak peduli. Saya terus belajar dan berdoa segiat mungkin agar tembus di jurusan tersebut. Dan akhirnya, alhamdulillah, mimpi saya itu berhasil terealisasikan. Saya berhasil membuktikan bahwa nothing is impossible benar-benar ada.
Jangan takut pada mereka yang mencela segala mimpi dan obsesimu!
Abaikanlah!
Teruslah berusaha dan berjuang merealisasikan mimpimu dan biarkan kau saksikan sendiri beberapa tahun kemudian, mereka yang menertawakanmu akan memandangmu dengan takjub dari posisi bawah.
Saya masih akan terus dan selalu bermimpi dan berusaha mencapainya. Bagaimana dengan kalian? :)
Semangat selalu anak muda Indonesia!

Yuk, cintai karya film Indonesia!

04.08 0 Comments A+ a-

Banyak orang yang beranggapan bahwa karya Indonesia, khususnya dalam bidang film layar lebar masih terbilang 'jelek'. Hal ini menjadi alasan utama mengapa banyak orang yang enggan menonton film buatan Indonesia. Mereka cenderung lebih senang menonton film Hollywood. 
Dulu saya juga beranggapan seperti itu. Namun, ketika saya memasuki dunia perkuliahan dan saya kuliah di jurusan Komunikasi Penyiaran Islam konsentrasi Broadcasting, kedua mata saya pun terbuka bahwa anggapan seperti itu tidak benar. Tidak semua karya Indonesia tidak bagus. Buktinya, cukup banyak film yang mendapat apresiasi besar oleh masyarakat luas bahkan dunia Internasional, seperti Laskar Pelangi. Disusul karya lainnya seperti Ayat-ayat Cinta, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Habibi dan Ainun, 5cm, dan masih banyak lagi. 
Saya sadar, sebagai anak muda generasi penerus bangsa tercinta ini, saya harus mencintai karya Indonesia. Bagaimanapun, masa depan bangsa dan negara ini ada di tangan saya dan anak muda lainnya. Jika kita tidak mencoba membuat perubahan, lantas kapan negara ini bisa merangkak untuk maju menyusul negara lainnya yang sudah terlebih dahulu menjadi negara maju?
Melalui artikel sederhana ini, saya bermaksud mengajak para generasi penerus bangsa untuk mencintai karya negara kita sendiri. Dengan mencintai karya Indonesia, kita membuat perubahan dan perbandingan kecil untuk membuat sebuah karya selanjutnya. Ingat, membuat sebuah film tidaklah MUDAH sekalipun film itu tidak mendapat apresiasi besar dari masyarakat luas! Sejelek-jeleknya sebuah film, dana yang terbuang tidaklah sedikit. 
Pada acara festival Indonesia Youth Conference 2014 kemarin, saya mendapat sebuah pelajaran baru dari kak Angga Sasoko (sutradara film Cahaya dari Timur) yang mengatakan bahwa, dia yakin perusahaan film Indonesia akan berkembang pesat 5 tahun mendatang. Pasalnya, sebagai sutradara, ia telah melihat begitu banyaknya karya anak muda yang patut di apresiasi. Dan ia yakin, masa depan perfilman Indonesia akan menjadi sebuah gebrakan baru.
Saya pun semakin bersemangat untuk membuat sebuah karya film yang besar. Saya ingin menjadi anak muda yang berpengaruh atas kemajuan negara dan bangsa ini, khususnya dalam bidang perfilman. Nah teman teman, kapan kalian ingin memulai suatu hal kecil yang -semoga- pengaruhnya besar untuk negara dan bangsa ini? Ingat ya, masa depan Indonesia ada di tangan KITA!
Salam sukses untuk para generasi penerus bangsa. :)



Jakarta, 09 November 2014

Hati Perempuan

04.04 0 Comments A+ a-

Aku perempuan.
Salahkah bila aku bersikap dingin padamu demi menjaga hati dan perasaan ini dari rasa disakiti?
Tidak bolehkah aku mengacuhkanmu demi melindungi diriku dari kekecewaan?
Sekali lagi, ingin ku tegaskan, aku perempuan.
Aku pernah merasakan kecewa dan aku tidak ingin rasa itu datang lagi.
Setidaknya, aku akan mengatakan tidak pada siapapun yang hanya ingin berlabuh sementara saja.
Pahamilah.
Jika kau hanya datang untuk mengajakku bermain saja, akan ku bukakan pintu gerbang selebar lebarnya agar kau keluar.
Semoga kau mengerti.