Benteng Dihatiku

10.27 0 Comments A+ a-

Aku tidak berdusta.
Ia memang telah berubah 360 derajat dari yang ku kenal 3 tahun silam.
Wajahnya.Tubuhnya.Bahkan, penampilannya yang dulu terkenal "culun" kini terlihat sangat modis.
Ia benar-benar telah berubah.
Ia tampak seperti seorang artis terkenal.
Aku memaku ditempatku berdiri.Sebenarnya, aku memutuskan untuk berlari menghindarinya kalau saja ia tak melihatku.Tapi sudah terlanjur basah.Ia telah melihatku.
Satu.. dua.. tiga..
Langkah kakinya perlahan-lahan mulai mendekat ke arah tempatku berdiri.Mata hitam sipitnya seolah menelanku bulat-bulat.Aku menunduk, berusaha menghindari sorot matanya.
"Kau.. Adlin? Adlin Fauziah?"
Aku mendongakkan kepalaku.Ia terlihat agak lebih tinggi dariku.Aku mengangguk pasrah.
"Ah, aku tak menyangka tuhan mengizinkan kita untuk bertemu kembali.Apa kabar? Kau terlihat semakin cantik sekarang." pujinya.
Aku hanya tersenyum kecut.
"Kau tinggal dimana sekarang? Masih diistana besar itu?"
Aku ingin mengomel rasanya.Pertanyaan pertama saja belum ku jawab, ia sudah melontarkan pertanyaan berikutnya.
"Kau terlihat pucat sekali? Ada apa? Kau belum makan? Hei, bagaimana kalau kita makan direstoran itu saja?" Katanya ramah sambil menunjuk ke arah restoran Jepang yang cukup besar. "Kebetulan sekali, aku tahu kau sangat menyukai makanan khas Jepang."
Jantungku berdegup kencang.Ia masih ingat tentang makanan kesukaanku.Kakiku benar-benar lemas rasanya.
"Aku tidak bisa..." Kali ini aku menguatkan diriku untuk mengeluarkan suara meski terdengar sangat buruk."Aku ada urusan penting..."
"Urusan penting?"
"Ya."
Ia diam sejenak lalu memandangiku lekat-lekat, "Kau mencoba untuk menghindariku,Adlin?"
Aku tergugu.Dunia seolah berhenti berputar.Ucapannya sungguh memukul hatiku.
"Aku masih tidak bisa mengerti dengan apa yang kau pikirkan selama ini,Adlin.Kau masih belum bisa menerimaku dalam kehidupanmu meski hanya.. sebagai teman?"
Aku menghela napas lalu menyenderkan tubuhku ditiang listrik yang ada dibelakangku.
"Tolong tinggalkan aku!" Kataku keras.
Matanya membelalak.
"Bukankah kau tahu bahwa sampai kapanpun aku takkan pernah bisa menerimamu dalam kehidupanku? Walaupun sebatas teman! Kedatanganmu hanya membuatku semakin terpuruk dalam hidup yang tak pernah aku inginkan!"
"Mengertilah, Adlin! Kalau aku bisa, aku akan merubah segalanya.Tapi sayang, bagaimanapun semuanya takkan bisa diubah.Aku tak ingin membuat orangtuaku marah kepadaku.Benteng tinggi menjulang diantara kita.Aku sadar, kita berbeda.Tapi tak  bisakah kau beri aku kesempatan untuk menjadi temanmu?"
Tanpa kusadari air mata mengalir begitu saja dan tiba-tiba kisah 3 tahun silam terputar ulang didepan mata ....



Namanya Nathan Xi Ang. Dari namanya saja sudah bisa ditebak bahwa ia adalah keturunan China, lebih tepatnya Tionghoa.Aku mengenalnya sudah dari SMP.Kami satu sekolah.Tapi selama itu, aku jarang berkomunikasi dengannya.Hanya sebatas mengenal nama.Ia lebih dikenal sebagai 'anak culun' yang berbadan gempal.Persis seperti artis China yang terkenal bernama 'Boboho'. 
Secara mengejutkan, ketika kami sudah duduk dibangku kelas II SMA, kami menjalin hubungan istimewa.Betapa lucunya saat itu.Nathan yang terkenal gendut dan culun dekat denganku yang sangat modis dan bertubuh ramping.Bisa dibayangkan betapa lucunya saat kami jalan berdua.Tapi aku dan Nathan tak pernah peduli akan hal itu.Bagi kami, semua itu tidak penting.
Hingga akhirnya ketika kami kuliah.Orangtua kami mulai mengetahui hubungan istimewa yang terjalin diantara kami.Awalnya mereka biasa saja, tapi saat mengetahui agama kami berbeda, orangtua kami mulai resah.Ya.Kami memang berbeda agama.Nathan sudah jelas tionghoa, sedangkan aku menganut agama Islam yang kental.Kedua orangtuaku adalah paham agama didaerah tempat tinggalku.Begitu pula dengan Nathan.Sangat mustahil orangtua kami mengizinkan hubungan ini ke hubungan yang lebih serius. Lambat laun, orangtua kami turun tangan.Mereka melakukan berbagai cara agar kami tidak pernah bertemu lagi.Hingga akhirnya orangtua Nathan memindahkan Nathan ke  London untuk melanjutkan studi disana.
Hingga kini, dibawah langit biru yang megah ini, secara tidak sengaja kami dipertemukan kembali...


"Adlin?" Panggil Nathan yang membuyarkan lamunanku.
Aku tersentak kaget lalu menoleh ke arahnya.
"Aku masih mencintaimu."Ucapnya.
"Lupakanlah! Aku tidak lagi mencintaimu, Nathan!" Kataku berbohong.
Padahal, aku berani bersumpah, bahwa aku masih sangat mencintainya.
"Kau berbohong! Kau juga masih mencintaiku, kan?"
"Tidak."
"Adlin, katakan padaku bahwa kau masih mencintaiku!"
"Tidak."
Nathan meraih tanganku lalu menatapku semakin lekat,"Katakan,Adlin!Aku rela bila kita hanya berteman.Aku rela melihatmu bahagia dengan orang lain.Asalkan kau jangan memintaku untuk meninggalkanmu. Aku takkan bisa."
Air mataku mengalir semakin deras.
Nathan meraih tubuhku ke dalam pelukannya.Ia mencium keningku lalu berbisik pelan ditelingaku,"I will always love you.I want to be a guardian angel for you.."
Air mataku justru mengalir semakin deras dan pelukannya semakin erat terasa...

Pantaskah?

09.46 0 Comments A+ a-

Aku sadar, seharusnya aku tak menafikkan kenyataan yang terumbar dihadapanku
Siapa aku dan siapa kamu.
Tapi salahkah sikapku ini?
Aku hanya ingin membuatmu tersenyum, meski hanya sekali.
Meski seringkali aku membangkang pada janji yang telah kubuat sendiri, tapi ini adalah wujud peduliku padamu
Sebuah rasa yang tak lagi memiliki toleransi
Walau aku tahu, kau takkan pernah berbuat hal yang sama kepadaku ..

Kau

07.50 3 Comments A+ a-

Angin semilir membawa sebuah cerita singkat tentang dirimu disana
Sebuah cerita yang memang singkat namun sangat menyakitkan untukku dengar
Bagaikan kilatan guntur yang menyambar nyambar dan memekakkan telinga
Kau..
Entah bagaimana aku melukiskan setiap inci cerita ini 
Tapi tiap kali ku coba untuk melukiskannya dikanvas harianku, selalu saja tangan terasa kaku .. otak pun membeku .. dan air mata mengalir deras melewati kedua pipi diwajahku
Ah, lagi lagi kau yang membuat air mataku jatuh bercucuran!
Tidakkah kau lenyap saja dari muka bumi ini?
Biar aku tak lagi dapat melihat, mendengar, ataupun merasakan lagi segalanya tentangmu