Senang dan Sedih

02.00 0 Comments A+ a-

Senang dan sedih itu selalu berdampingan.
Satu waktu kamu merasakan berbahagia, lalu beberapa saat kemudian kamu akan merasakan dikecewakan.
Kebahagiaan takkan selamanya utuh milikmu, karena percayalah, takdir akan merenggutnya dan menggantikannya dengan rasa sedih dan kekecewaan. Seterusnya seperti itu.

Adilkah takdir terhadapku?

Tolong jangan tanyakan dan kamu ragukan lagi akan keadilan. Kamu tidak akan mengerti, apa alasan Tuhan merancang semua ini sampai sedemikian rupa. Tidak ada kebahagiaan yang abadi. Tidak ada kisah yang selalu berakhir 'happy ending' layaknya dongeng masa lalu. Bahkan, seluruh isi dunia pun pasti tahu, bagaimana kisah cinta Nabi Muhammad saw. dan Sayyidah Khodijah pun tidak berakhir bahagia juga, karena mereka harus terpisahkan oleh kematian. Sejatinya, senang dan sedih itu memang satu paket yang Tuhan persembahkan untuk semua hamba-Nya.
Tidak dapat dinafikan, semua manusia pasti mendambakan kebahagiaan yang abadi. Dimana kamu dapat terus bersama orang-orang yang kamu cintai dengan segala mimpi yang telah kamu raih. Bahagia dan terus bahagia, tanpa ada lagi rasa sakit dan kecewa yang bertamu.
Duhai..
Sekali lagi kamu harus memahami, kebahagiaan yang abadi itu takkan pernah ada. Karena dimana ada senang, disitu pastilah ada sedih. Dimana ada bahagia, disitu telah menunggu peran si kecewa. Satu-satunya obat untuk menjadikan segalanya baik-baik saja adalah, bersyukur dan berusaha menikmatinya. Dan pastilah, kamu tetap dapat bertahan sesulit apapun situasinya.




Aku yang sedang belajar menikmati rasa kecewa.